Apa itu Singkatan SAP?
SAP adalah singkatan dari system application and processing. Dalam prakteknya di dunia bisnis, SAP sering menggunakan aplikasi ERP atau enterprise resource planning yang akan mengintegrasikan semua divisi dalam sebuah perusahaan agar dapat mencapai target atau hasil kerja yang diinginkan. Di Indonesia, SAP mulai diterapkan sejak awal tahun 1990 oleh perusahaan manufacturing.
Pada dasarnya, SAP ini dijalankan dengan program khusus yang dibuat oleh seorang programmer IT menyesuaikan dengan kebutuhan analisis data yang ingin dilihat, misalnya saja saat ada perusahaan makanan yang mengeluarkan produk makanan baru di salah satu cabang perusahaan, dalam jangka waktu tertentu setelah produk makanan diluncurkan, manager pemasaran yang ada di kantor pusat dapat melihat pergerakan penjualan dan tingkat antusias konsumen.
Pelaporan yang didapatkan oleh manager pemasaran akan dapat digunakan untuk menyiapkan strategi pemasaran lanjutan agar penjualan produk baru mengalami peningkatan.
Disisi lain, data yang didapatkan bisa pula digunakan oleh divisi lain seperti divisi keuangan dan SDM, untuk melihat alur pengelolaan keuangan dari produk baru yang diluncurkan hingga penilaian terkait kesiapan SDM di lapangan saat menawarkan produk.
Baca juga: SAP Business One Solusi terbaik untuk software perusahaan Anda
Saat Anda memahami singkatan dari SAP, ada beberapa aspek yang akan terkait didalamnya dan dibutuhkan manajemen berkala agar perusahaan dapat mencapai target laba atau target lain yang diinginkan.
Manfaat SAP Dalam Dunia Bisnis
1. Untuk Perencanaan dan Penggunaan Finansial
SAP yang dirancang menggunakan ERP akan menciptakan modul yang bisa digunakan oleh bagian finansial atau keuangan untuk melakukan beberapa hal, seperti:
- Merencanakan jumlah dana yang akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dan prosentase efektivitas penggunaan dana.
- Total kemungkinan permasalahan yang muncul selama penggunaan dana untuk kegiatan operasional perusahaan, misalnya saja saat terjadi pembengkakan dana untuk kegiatan promosi atau peluncuran produk baru dari perusahaan.
- Mengevaluasi penggunaan dana tahunan yang dihabiskan oleh setiap divisi dalam perusahaan dan memberikan perencanaan budget yang akan diberikan di tahun berikutnya.
- Mengumpulkan data dari setiap divisi untuk membuat laporan keuangan yang valid dan akan digunakan sebagai pertimbangan kebijakan pimpinan perusahaan.
2. Monitor Ketersediaan Bahan Baku
Ketika Anda menyadari bahwa software SAP berhubungan dengan sistem yang akan menyediakan data selama proses produksi, maka Anda tidak bisa melepaskan keterkaitan antara SAP dengan data ketersediaan bahan baku di setiap perusahaan manufacture.
Sistem SAP yang dijalankan secara tepat akan membantu memberi gambaran pada pemegang saham maupun pimpinan perusahaan terkait stok bahan baku yang tersedia dan total bahan baku yang sudah digunakan untuk proses produksi.
Dengan begitu, pimpinan perusahaan atau kepala divisi produksi bisa mengambil kebijakan berapa total bahan baku yang harus ditambah atau dihabiskan untuk mendapatkan kapasitas produksi yang ditargetkan.
3. Membantu Kegiatan Operasional
SAP yang dirancang khusus oleh ahli di bidangnya akan membantu aspek operasional. Pada prakteknya, kegiatan operasional membutuhkan sistem SAP untuk menjaga kegiatan produksi tetap berjalan sebagaimana mestinya dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi karena masalah mesin atau human error.
Data yang didapatkan dari kegiatan operasional akan membantu divisi operasional untuk menyediakan pelaporan hasil kegiatan produksi, seperti target produksi barang yang bisa dipenuhi dalam jangka waktu harian hingga tahunan atau upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi target produksi.
Baca juga: SAP Indonesia Membantu UKM dengan produk SAP Business One
4. Kegiatan SDM Menjadi Lebih Mudah
Ketika seorang HR dalam sebuah perusahaan tidak hanya memahami software SAP tetapi juga memahami prosedur pelaksanaan aplikasinya, maka HR tersebut akan memiliki modul sistem yang mampu menyajikan data terkait kegiatan SDM dalam hubungannya dengan kegiatan produksi maupun pemasaran. Seorang HR dapat menyajikan beberapa hal, seperti:
- Jumlah SDM yang diperlukan untuk memastikan kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan manufactureatau jenis perusahaan lain berjalan lancar sesuai dengan ketentuan perusahaan.
- Sistem kerja yang bisa diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk memenuhi target produksi yang diinginkan oleh perusahaan.
- Penilaian individual yang berkaitan dengan proses penggajian maupun proses mutasi dan keperluan lain yang akan diterapkan sesuai hasil kinerja.
- Perancangan sistem atau kebijakan untuk meningkatkan kemampuan individual agar proses produksi bisa berjalan lebih efektif dan meningkatkan hasil produksi dibandingkan tahun produksi sebelumnya.