Diskusi mengenai kebutuhan sumber daya yang mumpuni dan tersedia selalu merupakan topik yang menarik. Di bidang apapun kita bekerja, kunci dari kesuksesan terletak pada sumber daya manusia yang baik (terdidik dan berpengalaman). Hal ini terlebih menjadi faktor kunci bila kita melihat industri servis yang sangat bergantung kepada sumber daya sebagai sumber penghasilannya.
kita sering dengan mudah menyimpulkan khususnya di Indonesia bahwa betapa institusi pendidikan kurang sejalan dengan kebutuhan industri yang akan menampungnya. Hal ini terlihat sangat jelas di dalam industri Teknologi Informasi, dimana hal-hal yang ada di dunia kerja seringkali sudah sangat jauh berbeda dengan yang dipelajari di dunia pendidikan. Alhasil industri yang akan menampung lulusan pendidikan membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk mendidik terlebih dahulu sebelum dapat memberikan kontribusi secara efektif.
Industri konsultan Teknologi Informasi tidak terkecuali, industri ini sangat bergantung kepada sumber daya manusia, dan dengan perkembangan yang semakin cepat maka hal ini menambah tantangan yang dihadapi karena kemampuan untuk belajar hal-hal baru menjadi sangat penting akhir-akhir ini.
dengan demikian apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh seorang Konsulan Sistem ERP? diskusi ini menjadi penting karena sering kami mendengar seorang pelamar menganggap dirinya sudah sangat pengalaman dengan SAP atau Oracle Application atau Microsoft Dynamic sehingga merasa sudah menjadi konsultan yang baik. untuk lebih mengerti mengenai definisi konsultan vs implementor dapat membaca article sebelumnya ERP Consultant vs ERP Implementer.
Memang untuk menjadi seorang konsultan yang baik pengetahuan tentang produk mutlak untuk dikuasai, juga tentunya dengan terus mengikuti perkembangannya dari hari ke hari. Walaupun begitu banyak juga konsultan yang tidak mengikuti perkembangan hal ini dikarenakan beberapa hal. Apakah karena kesibukannya sehari-hari menangani customer atau juga karena kecepatan perubahan yang terjadi menjadikan sulit untuk mengikutinya.
Sering konsultan menganggap pengetahuan teknis tentang produk yang diwakili menjadi segala-galanya, sehingga menganggap sudah cukup. Padahal ada banyak skill non teknis yang harus dikuasai untuk menjadi konsultan yang dapat memberikan nilai kepada pelanggannya. Apa saja biasanya skill non teknis tersebut:
1. Komunikasi, ada banyak konsultan yang sangat pandai namun kurang dalam hal berkomunikasi sehingga dapat menyebabkan salah pengertian dengan sesama team juga dengan pelanggan yang dapat berakibat kurang baik.
2. Negosiasi, juga diperlukan sehingga pada saat kita memberikan solusi atau opsi terhadap tantangan/problem yang dihadapi kita dapat menyampaikannya dalam bentuk yang lebih positif tanpa bermaksud/bermakna intimidasi.
Selain skill non teknis juga seorang konsultan ERP pastinya harus menguasai bisnis proses yang pada umumnya terjadi di suatu jenis usaha, bisnis proses seringnya dipelajari dengan berjalannya proyek. Sehingga makin banyak proyek dan ditangani oleh seorang konsultan biasanya makin pengalaman di dalam hal ini.
Gambar dibawah ini dapat memberikan gambaran yang lebih mudah untuk kita mengerti bahwa menjadi seorang Konsultan yang baik memerlukan banyak aspek ilmu dan kemauan untuk terus belajar.
Dengan memiliki ketrampilan dalam hal-hal teknis dan non-teknis seorang konsultan dapat memberikan nilai lebih kepada pelanggannya. Semoga.