Arti piutang adalah klaim atau tagihan yang bisa kita dapatkan dari pihak lain. Dalam pembukuan, jenis-jenis piutang tercantum dalam laporan keuangan jika orang/perusahaan belum menerima pembayaran dari penjualan, pinjaman, atau transaksi lainnya.
Karena itu adalah kewajiban, secara umum, piutang biasanya memiliki periode waktu tertentu untuk dilunasi oleh debitur yang bersangkutan. Namun, ketentuan pembayaran akan bervariasi berdasarkan karakteristik dan jenisnya.
Baca juga: Sinkronisasi status penjualan batas piutang
Secara umum, piutang timbul dari penjualan barang dan jasa perusahaan, di mana pembayaran oleh pihak yang baru bersangkutan akan dilakukan setelah tanggal jual beli transaksi.
Pada artikel ini, akan di bahas tentang jenis piutang secara umum termasuk perbedaan hutang dan piutang serta jenis piutang dalam akuntansi.
Apa Perbedaan Hutang dan Piutang
Dalam bisnis, ada dua istilah yang sangat mirip yaitu hutang dan piutang. Kedua istilah tersebut dapat dikategorikan sebagai bagian dari aset dalam bisnis. Tetapi meskipun memiliki penamaan yang hampir sama, faktanya adalah bahwa hutang dan piutang adalah dua hal yang sangat berbeda.
Hutang adalah kewajiban dalam bentuk uang yang harus dibayar seseorang kepada pemberi hutang. Hutang dalam bisnis biasanya akan dilakukan jika berdampak pada kemajuan bisnis, misalnya untuk menambah karyawan atau menambahkan alat produksi, dan lainnya.
Selanjutnya, utang yang dilakukan akan dicatat dalam neraca keuangan. Tujuan pinjaman juga akan ditampilkan dalam laporan. Misalnya, jika Anda meminjam untuk membeli mesin produksi, itu berarti akan meningkatkan stok produk yang akan dijual kepada pelanggan.
Sementara itu, piutang usaha adalah klaim yang dimiliki seseorang terhadap orang lain atau entitas bisnis lain yang berutang atau memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang terhadapnya dalam jangka waktu tertentu.
Piutang termasuk sebagai salah satu aset lancar dalam neraca perusahaan. Ini memiliki fungsi penting bagi perusahaan, karena dapat bertindak sebagai modal pinjaman.
Apa Saja Pengertian Dan Jenis Piutang?
Umumnya, jenis piutang dibagi dalam tiga jenis yaitu, piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain.
-
Jenis Piutang Usaha (Account Receivable)
Piutang usaha biasanya terjadi karena penjualan kredit. Ini muncul sebagai hasil dari membeli barang atau jasa dengan kredit. Secara umum, periode pembayaran berkisar dari satu hingga dua bulan.
-
Jenis Piutang Wesel (Notes Receivable)
Piutang ini memiliki bentuk fisik surat formal, Jenis pinjaman ini memiliki tagihan antara 2-3 bulan. Pelunasan hutang yang dilakukan dalam kurung waktu itu tidak akan dikenakan bunga. Namun, jika debitur meminta perpanjangan periode pembayaran, bunga akan dibebankan sesuai dengan perpanjangan per bulan yang diminta.
-
Jenis Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Piutang ini adalah tipe yang lebih luas, karena mencakup piutang bunga, piutang gaji, kemajuan karyawan, dan restitusi pajak. Karena sifatnya yang luas, catatan dapat dilaporkan secara terpisah di neraca.
Piutang usaha menunjukkan piutang yang timbul karena adanya transaksi dari penjualan barang dan jasa yang diproduksi oleh Perusahaan. Apa yang diinginkan oleh piutang usaha ini adalah tagihan yang dibayarkan dengan uang. Oleh karena itu pengiriman barang yang akan disimpan tidak dicatat sebagai piutang hingga waktu di mana item yang disetor telah terjual habis.
Baca juga: Perbedaan Purchase Order dan Invoice, Pengertian Dan Manfaatnya
Sedangkan untuk piutang usaha dari penjualan dengan angsuran, itu akan dipisahkan menjadi aset yang berjalan dan tidak berjalan tergantung pada periode angsuran. Jika periode angsuran melebihi periode satu tahun, itu tidak dilaporkan ke aset berjalan tetapi memasuki kelompok aset lainnya.
Demikianlah pengertian piutang, perbedaan hutang dan piutang dan jenis-jenis piutang dalam akuntansi yang bisa menjadi gambaran kewajiban membayarkan pinjaman kepada pihak lain.
Mengelola piutang bukanlah hal yang mudah, tetapi jika dilakukan dengan baik, itu dapat memberikan manfaat dan mendorong pencapaian bisnis.
Selain itu, karena piutang dalam akuntansi termasuk aset lancar, maka ini harus dijaga dengan benar untuk terus mendapat manfaat.